- Puasa Arafah lazim dilakukan umat muslim menjelang Idul Adha. Ibadah sunah ini dikerjakan untuk menggapai pahala. Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah atau bertepatan dengan 30 Juli 2020. Namun, bagaimana jika hendak melakukan Puasa Arafah tapi masih ada utang Puasa Ramadan yang harus dibayar? Mana yang harus didahulukan, Puasa Arafah atau membayar Puasa Ramadan? Ustaz Adi Hidayat mengatakan, ada baiknya mengutamakan yang wajib lebih dulu. Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha 1441 H Jatuh pada Jumat, 31 Juli 2020, Puasa Arafah 30 Juli 2020 "Saya secara pribadi lebih cenderung untuk mengqadha dulu puasa yang Ramadan yang belum ditunaikan, karena Qadha itu sifatnya wajib ditunaikan, hanya kewajibannya luas terbentang, terbentang dari paska Ramadan sampai masuk lagi akhir Syaban menjelang ke Ramadan yang kalau ada di tengah tengahnya hari tertentu gak boleh puasa, di situ saja gak boleh puasa, seperti Idul Adha, kemudian yang lainnya terbentang sampai masuk akhir Syaban," papar Ustaz Adi Hidayat. • Baca dan Simak Penjelasan Buya Yahya tentang Pahala Puasa Arafah, Lengkap dengan Cara Niatnya • Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, Dilengkapi Bacaan Niat Puasanya Namun demikian, Ustaz Adi Hidayat tak menampik jika ada ulama yang berpendapat bahwa tidak ada salahnya jika ingin Puasa Arafah walau masih memiliki utang puasa. "Ada yang berpendapat karena luas terbentang ya gak apa apa, kalau mau menunaikan puasa sunah yang jatuh waktunya hari tertentu saja seperti Puasa Arafah ya niatnya Puasa Arafah dulu saja kan nanti hari selanjutnya masih ada hari panjang untuk menggantinya, ada yang berpendapat demikian di kalangan ulama," jelas Ustaz Adu Hidayat.UstadzAdi Hidayat menjelaskan cara dan makna puasa Arafah sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW. Baca juga: Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah, Arafah dan Tarwiyah, Lengkap Tulisan Arab Latin dan Artinya Selain itu, pendakwah yang karib disapa UAH turut menjabarkan pahala yang didapat bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa Arafah. - Berikut ini adalah niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah jelang Idul Adha 2021, apakah boleh sekaligus digabung dengan puasa Qadha? Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah ditetapkan pada Selasa, 20 Juli 2021. Seperti dilansir dari dengan judul Bolehkah Puasa Tarwiyah dan Arafah Digabung dengan Puasa Qadha, Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Sebelum tibanya Hari Raya Idul Adha, Umat Islam dianjurkan untuk berpuasa sunnah yakni puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah. Puasa Tarwiyah dikerjakan pada 8 Dzulhijjah pada Minggu 18/7/2021 dan puasa Arafah dikerjakan pada 9 Dzulhijjah atau pada Senin 19/7/2021. Adapun pada tanggal 10 Dzulhijjah yang merupakan Hari Raya Idul Adha, Umat Islam diharamkan untuk berpuasa. Begitu juga dengan tiga hari tasrik yakni 11, 12 13 Dzulhijjah 1442 H. Baca juga Potret 4 Artis yang Berkurban di Idul Adha 2021, Raffi Ahmad Borong 10 Ekor Sapi dan Kambing Lantas muncul pertanyaan ingin mengerjakan puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah, namun masih ada hutang di Puasa Ramadahan sebelumnya. Bolehkah Puasa Tarwiyah dan Arafah pigabung dengan Puasa Qadha atau mana yang lebih didahului mengerjakan puasa Tarwiyah dan Arafah atau membayar hutang puasa Ramadhan ? Melansir dari video Youtube channel Mzn Muazzirin ceramah Ustadz Adi berjudul 'Mendahulukan Hutang Puasa Qadha atau Puasa Arafah' pada 25 Juli 2020 Dalam video itu Ustadz Adi Hidayat UAS menjelaskan permasalahan tentang mana yang didulukan puasa Tarwiyah & Arafah atau Puasa Qadha Menurutnya, lebih baik diniatkan dulu untuk puasa qodho atau membayar utang puasa Ramadhan. "Saya secara pribadi lebih cenderung untuk mengqadha dulu puasa yang Ramadan yang belum ditunaikan. Karena Qadha itu sifatnya wajib ditunaikan, hanya kewajibannya luas terbentang, terbentang dari mulai paska Ramadan. Baca juga Inilah Contoh Teks Khutbah Idul Adha 2021 Tentang Berkurban di Tengah Pandemi Covid-19
Menurut Ustaz Adi Hidayat, walaupun waktu melaksanakan puasa Arafah berbeda, namun ibadah itu tetap dikerjakan karena sesuai dengan ketetapan pemerintah. Ia menyatakan, ulama-ulama di Saudi pun waktunya memberi fatwa, kalau zona waktu di suatu negara berbeda jauh yang melahirkan perbedaan waktu, maka waktu di negara tersebut yang diikuti. Baca Juga Surat Edaran Resmi PAN-RB tentang PPPK 2022, Pemerintah Tegaskan ini Ada pengecualian untuk negara-negara yang ada di sekitar Arab Saudi seperti Uni Emirat Arab, Qatar, bahkan Libya yang mengikuti waktu Saudi. Demikian terkait waktu pelaksaan puasa Arafah apakah ikut pemerintah atau saat jemaah haji sedang wukuf di Arab berdasarkan penjelasan Ustaz Adi Hidayat.***
NabiMuhammad SAW adalah, puasa Zulhijah, Tarwiyah dan Arafah. Umat Muslim yang belum memiliki kesempatan menunaikan ibadah haji bisa menjalankan ibadah puasa untuk merasakan kenikmatan haji. Ini Tuntunan Menunaikan Puasa Arafah yang Ditegaskan Ustaz Adi Hidayat. Kamis / 07-07-2022,10:39 WIB. Bacaan Niat Puasa Arafah dan Keutamaannya
JAKARTA - Hari ini disunahkan melaksanakan Puasa Tarwiyah di hari ke-8 bulan Dzulhijjah. Besok dilanjutkan dengan Puasa Arafah Lalu amal shaleh apa yang harus diperbanyak untuk mendapatkan pahala? Menurut Ustadz Adi Hidayat, yang harus diperbanyak adalah selain berpuasa, melakukan banyak shalat sunnah di setiap kesempatan serta zikir dan bershalawat. "Perbanyaklah shalat sunnah selain shalat fardhu, seperti shalat qobliyah, shalat badiah, shalat syuruq, shalat dhuha, shalat tahajud," jelas Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya yang dikutip Lalu bagaimana dengan wanita yang mengalami haid di bulan Dzulhijjah dan tidak bisa melaksanakan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah? • Mulai 29 -30 Juli 2020 Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, Begini Niat Dalam Bahasa Arab dan Latin "Meski demikian amalan rutin yang dikerjakan saat suci itu dihitung. Maka berbahagialah muslimah-muslimah yang dalam keadaaan bersuci memperbanyak amal shaleh seperti Rajin puasa sunnah, shalat sunnah, baca Alquran." "Maka ketika dia sedang haid dan tidak bisa mengerjakan amalan itu maka tetap dicatat pahalanya. Dalilnya jelas dari sahabat Rasulullah, Abu Hurairah mengatakan Jika seorang hamba tengah sakit atau semisal seperti orang sakit atau bahkan dalam kondis safar yang menjadikan ia sulit menjalankan amal seperti sebelumnya dalam keadaan sehat maka walaupun tidak mengerjakan tetap dituliskan pahalanya sempurna seperti saat dia mengerjakan," jelas Ustaz Adi Hidayat UAH. Maka dari itu, imbuh UAH, maka manfaatkan amalan lain dengan banyak berzikir, minta ampunan pada Allah SWT memperbanyak istighfar Astaghfirullah hal adzim, belajar dari tafsir, belajar tajwid, belajar hadist. "Jadi pahalanya makin dapat lagi dengan semua ini. Dan juga tidak menghalangi untuk membeli hewan kurban kalau memungkinkan," tutur UAH. Shalawat Nabi Muhammad SAW Lalu perbanyaklah shalawat pada Nabi Muhammad SAW. Berikut bacaan sholawat Nabi Muhammad SAW, serta manfaat bagi orang yang mengucapkannya. Umat Islam dianjurkan memperbanyak membaca sholawat, sebagai implementasi dari kepatuhan menjalankan seruan Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 56. Ayat tersebut berbunyi إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
3UbJ.