a Fungsi Manifes atau fungsi nyata yaitu fungsi lembaga yang disadari dan di akui oleh seluruh masyarakat b. Fungsi Laten atau fungsi terselubung yaitu fungsi lembaga sosial yang tidak disadari atau bahkan tidak dikehendaki atau jika di ikuti dianggap sebagai hasil sampingan dan biasanya tidak dapat diramalkan.11 2. Peran Lembaga Sosial Peran
PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 KETUA WA SUSI SEKRETARIS SAWALUDIN ANGGOTA WIRA ADI SWARA WA SUSI SYAFITRI NURAZIDA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN 2014 KATA PENGANTAR Assalamu’alikum Wr. Wb Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan Hidayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi tugas mata kuliah pengantar pendidikan ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Makalah ini kami susun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk menambah wawasan khususnya mengenai peran dan lembaga pendidikan dan adapun metode yang kami ambil dalam penyusunan makalah ini adalah berdasarkan pengumpulan sumber informasi. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih pemikiran khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan makalah ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kebaikan kami untuk kedepannya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Baubau, 03 November 2014 Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………. i KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………. ii DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….. iii BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….. 1 Latar Belakang Masalah………………………………………………………….. 1 Rumusan Masalah………………………………………………………………….. 2 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………. 2 BAB II PEMBAHASAN Pengertian Lingkungan dan Lembaga Pendidikan……………………… 3 Bentuk-bentuk Lingkungan Pendidikan……………………………………. 3 Bentuk-bentuk Lembaga Pendidikan……………………………………….. 5 Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan Lembaga Pendidikan Keluarga……………………………………………… 6 Lembaga Pendidikan Sekolah……………………………………………….. 10 Lembaga Pendidikan Masyarakat………………………………………….. 14 BAB III PENUTUP Kesimpulan…………………………………………………………………………… 15 Saran……………………………………………………………………………………. 15 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………. 17 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia, termasuk di dalamnya adalah pendidikan. Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Karenanya pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak. Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan baik positif ataupun negatif. Lingkungan pendidikan sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan, merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan sebab lingkungan pendidikan tersebut berfungsi menunjang proses belajar mengajar secara nyaman, tertib, dan berkelanjutan. Dengan suasana seperti itu, maka proses pendidikan dapat dilaksanakan. Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan menyelengglarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian keterampilan dan keahlian. yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta keahlian/ keterampilan. Sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan. Rumusan Masalah Apakah pengertian dari lingkungan dan lembaga pendidikan? Apa saja bentuk-bentuk dari lingkungan pendidikan? Apa saja bentuk-bentuk lembaga pendidikan? Apa saja fungsi dan peran lembaga pendidikan? Tujuan Penulisan Untuk mengetahui pengertian lingkungan dan lembaga pendidikan. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari lingkungan pendidikan. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari lembaga pendidikan. Untuk mengetahui fungsi dan peran lembaga pendidikan. BAB II PEMBAHASAN PENGERTIAN LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan baik positif ataupun negatif. Lingkungan pendidikan sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan, merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan sebab lingkungan pendidikan tersebut berfungsi menunjang proses belajar mengajar secara nyaman, tertib, dan berkelanjutan. Dengan suasana seperti itu, maka proses pendidikan dapat dilaksanakan. Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian keterampilan dan keahlian. yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta keahlian/ keterampilan. Sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan. BENTUK-BENTUK LINGKUNGAN PENDIDIKAN Pada dasarnya lingkungan pendidikan mencakup Tempat Lingkungan Fisik. Contohnya keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam. Kebudayaan Lingkungan Budaya. Contohnya dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan. Kelompok hidup bersama Lingkungan sosial atau masyarakat. Contohnya keluarga, kelompok bermain, desa, perkumpulan. Adapun definisi lain dari bentuk-bentuk lingkungan pendidikan yaitu ada lingkungan pendidikan formal dan ada lingkungan pendidikan non formal. Contohnya sebagai mana berikut ini Lingkungan Keluarga Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS disebutkan bahwa keluarga merupakan bagian dari lingkungan pendidikan informal/non formal. Selain itu keluarga juga disebut sebagai satuan pendidikan diluar sekolah. Oleh karena itu, keluarga mesti menciptakan suasana yang edukatif sehingga anak didiknya tumbuh dan berkembang menjadi manusia sebagaimana tujuan dalam pendidikan. Lingkungan sekolah Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal, sekaligus membentuk kepribadian anak didik yang tujuannya untuk mencapai 3 faktor yaitu aspek kognitif, afektif, psikomotorik. Lingkungan Masyarakat Pendidikan di lingkungan masyarakat adalah pendidikan nonformal yang dibedakan dari pendidikan di keluarga dan di sekolah. Bertujuan sebagai penambah atau pelengkap pendidikan formal dan informal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Masyarakat memiliki peran yang besar dalam pelaksanaan pendidikan nasional. Peran masyarakat itu antara lain menciptakan suasana yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan nasional, ikut menyelengglarakan pendidikan non pemerintah swasta dan yang lainnya. Tripusat pendidikan Keluarga, Sekolah, Masyarakat saling berhubungan dan berpengaruh. Keterkaitan ketiga pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat masing-masing memiliki fingsi tersendiri dengan satu tujuan yaitu menolong pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara optimal, untul mencapai tujuan pendidikan yaitu menjadikan manusia yang seutuhnya, berjatidiri, memiliki integritas, dan martabat. Agar fungsi pendidikan dapat tercapai dengan baik, harus terjadi kerjasama yang harmonis antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menggariskan peran serta masyarakat dalam pendidikan. BENTUK-BENTUK LEMBAGA PENDIDIKAN Lembaga Pendidikan Keluarga Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama, karena dalam keluarga inilah anak-anak mendapatkan bimbingan dan paling banyak memperoleh pendidikan Lembaga Pendidikan Sekolah Yang dimaksud dengan pendidikan sekolah adalah pendidikan yang diperoleh secara teratur, sistematis, bertingkat dan dengan mengikuti syaraf yang jelas. Lembaga Pendidikan di Masyarakat Masyarakat diartikan sebagai suatu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri. FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya. Lembaga Pendidikan Keluarga Sebagai transmisi pertama dan utama dalam pendidikan, keluarga memiliki tugas utama dalam peletakan dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Dikatakan pertama karena keluarga adalah tempat dimana anak pertama kali mendapat pendidikan. Sedangkan dikatakan utama karena hampir semua pendidikan awal yang diterima anak adalah dalam keluarga. Karena itu, keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Tugas keluarga adalah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak dapat berkembang secara baik. Pada umumnya keluarga terbentuk melalui perkawinan yang sah menurut agama, adat atau pemerintah dengan proses yang diawali dengan adanya interaksi antara pria dan wanita, interaksi dilakukan berulang-ulang, lalu menjadi hubungan sosial yang lebih intim sehingga terjadi proses perkawinan. Setelah terjadi perkawinan, terbentuklah keturunan , kemudian terbentuklah keluarga inti untuk mendapatkan keturunan dan untuk meningkat derajat dan status sosial baik pria maupun wanita, serta mendekatkan kembali hubungan kerabat yang sudah renggang. Fungsi dan Peran Pendidikan Keluarga Pengalaman Pertama Masa Kanak-Kanak Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merupakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa pendidikan keluarga adalah yang pertama dan utama. Pertama, berarti bahwa kehadiran anak di dunia disebabkan hubungan kedua orang tuanya. Orang tua adalah orang dewasa, maka merekalah yang harus bertanggung jawab terhadap anak. Kewajiban orang tua tidak hanya sekedar memelihara eksistensi anak untuk menjadikannya seorang pribadi, namun juga memberi pendidikan anak sebagai individu yang tumbuh dan berkembang. Sedangkan utama, berarti bahwa orang tua bertanggung jawab pada pendidikan anak. Hal itu memberikan pengertian bahwa seorang anak dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, dalam keadaan penuh ketergantungan dengan orang lain, tidak mampu berbuat apa-apa bahkan tidak mampu menolong dirinya sendiri. Ia lahir dalam keadaan suci bagaikan meja lilin berwarna putih a sheet of white paper avoid of all characters atau dikenal dengan istilah Tabularasa John Lock dalam Hasbullah 1999. Oleh karena itu, orang tua berkewajiban memberikan pendidikan pada anaknya dan yang palig utama di mana hubungan orang tua dengan anaknya bersifat alami dan kodrati. Menjamin Kehidupan Emosional Anak 3 hal yang menjadi pokok dalam pembentukan emosional anak, adalah Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak, misalnya dengan menuruti kemauannya, mengontrol kelakuannya, dan memberikan rasa perhatian yang lebih. Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat yang menyenangkan dan selalu berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua tingkah laku kita. iii. Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak, yang diharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian anak dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Menanamkan Dasar Pendidikan Moral Seperti kata pepatah “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Anak akan selalu berusaha menirukan dan mencontoh perbuatan orang tuanya. Karenanya, orang tua harus mampu menjadi teladan yang baik misalnya dengan mengajarkan tutur kata dan perilaku yang baik bagi anak-anaknya. Segala nilai yang dikenal anak akan melekat pada orang-orang yang disenangi dan dikaguminya, dan dengan melalui inilah salah satu proses yang ditempuh anak dalam mengenal nilai. Memberikan Dasar Pendidikan Sosial Keluarga merupakan satu tempat awal bagi anak dalam mengenal nilai-nilai sosial. Di dalam keluarga, akan terjadi contoh kecil pendidikan sosial bagi anak, misalnya memberikan pertolongan bagi anggota keluarga yang lain, menjaga kebersihan dan keindahan dalam lingkungan sekitar. Peletakkan Dasar-dasar Keagamaan Keluarga juga berperan penting dalam proses internalisasi dan transformasi nilai-nilai keagamaan ke dalam pribadi anak. Masa anak-anak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan dasar-dasar agama, dalam hal ini tentu saja terjadi dalam keluarga. Kehidupan dalam keluarga hendaknya memberikan kondisi kepada anak untuk mengalami suasana hidup keagamaan. Tanggung Jawab Keluarga Dasar-dasar tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya meliputi hal-hal Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya yang meliputi nilai agama atau nilai spiritual. Tanggung jawab sosial, merupakan perwujudan kesadaran tanggung jawab kekeluargaan yang dibina oleh darah, keturunan dan kesatuan keyakinan. Memelihara dan membesarkan anaknya. Juga bertanggung jawab dalam hal melindungi dan menjamin kesehatan anaknya, baik secara jasmaniah maupun rohaniah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan diri anak tersebut. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak. Lembaga Pendidikan Sekolah Akibat terbatasnya kemampuan orang tua dalam mendidik anaknya, maka dipercayakanlah tugas mengajar itu kepada orang dewasa lain yang lebih ahli dalam lembaga pendidikan formal. Sekolah menjadi produsen penghasil individu yang berkemampuan secara intelektual dan skill. Fungsi dan Peran Sekolah Terbentuknya sekolah tentu memiliki fungsi dan peran dalam keberadaannya. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut Fungsi Lembaga Sekolah Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran iii. Efisiensi. Pendidikan dilakukan dalam program yang tertentu dan sistematis, juga jumlah anak didik dalam jumlah besar akan memberikan efisiensi bagi pendidikan anak dan juga bagi orang tua. Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat. Konservasi dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda. Transisi dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat. Peran Lembaga Sekolah Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan karyawan. Tempat anak didik belajar mentaati peraturan sekolah. Tanggung Jawab Sekolah Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan yang berlaku, dalam hal ini undang-undang pendidikan; UUSPN Nomor 20 Tahun 2003. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan. Tanggung jawab fungsional adalah tanggung jawab profesional pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan jabatannya. Sifat-sifat Lembaga Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan kedua setelah keluarga, bersifat formal namun tidak kodrati. Meskipun demikian, banyak orang tua dengan berbagai alasan menyerahkan tanggung jawab pendidikan anaknya kepada sekolah. Dari kenyataan-kenyataan tersebut, sifat-sifat pendidikan sekolah tersebut adalah sebagai berikut Tumbuh sesudah keluarga. Dalam sebuah keluarga tidak selamanya tersedia kesempatan dan kesanggupan memberikan pendidikan kepada anaknya, sehingga keluarga menyerahkan tanggung jawabnya kepada sekolah. Lembaga Pendidikan Formal. Dinamakan lembaga pendidikan formal karena sekolah memiliki bentuk yang jelas, yaitu memiliki program yang telah direncanakan dengan teratur dan ditetapkan dengan resmi. Lembaga Pendidikan yang tidak bersifat kodrati Lembaga pendidikan didirikan tidak atas dasar hubungan darah antara guru dan murid seperti halnya di keluarga, tetapi berdasarkan hubungan yang bersifat kedinasan. Macam-macam Sekolah Sekolah sebagai lembaga pendidikan sebenarnya mempunyai banyak ragam, dan hal ini tergantung dari segi mana melihatnya. Ditinjau dari Segi yang Mengusahakan Sekolah Negeri, yaitu sekolah yang diusahakan oleh pemerintah, baik dari segi pengadaan fasilitas, keuangan maupun pengadaan tenaga pengajar. Sekolah Swasta, yaitu sekolah yang diusahakn oleh selain pemerintah, yaitu badan-badan swasta. Ditinjau dari Sudut Tingkatan Menurut UU Nomor 20 Tahun 2004, jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan Dasar, terdiri dari Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan SMP/MTs. Pendidikan Menengah, terdiri dari SMA/MA dan SMK/MAK. iii. Pendidikan Tinggi, terdiri dari Akademi, Institut, Sekolah Tinggi dan Universitas. Ditinjau dari Sifatnya Sekolah Umum Sekolah Kejuruan Lembaga Pendidikan Masyarakat Masyarakat sebagai lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat mempunyai peran penting dalam upaya ikut serta menyelenggarakan pendidikan, karena membantu pengadaan sarana dan prasarana dan menyediakan lapangan kerja. Partisipasi masyarakat membantu pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah Peserta umumnya mereka yang tidak bersekolah atau drop out Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek Peserta tidak perlu homogen Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan BAB III PENUTUP KESIMPULAN Dalam sistem pendidikan nasional pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggunga jawab keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana masing-masing mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan nasional. Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertnaggung jawab untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhuk individu, sosial, susila dan religius. Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental. Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perekembangan diri setiap individu. SARAN Bertitik tolak dari penulisan makalah ini, penulis merasa perlu memberikan beberapa saran sebagai berikut Perlu adanya keseriusan dan kesungguhan para pendidik dalam semua tingkatan lembaga pendidikan sebagai usaha untuk pendewasaan diri yang optimal. Hendaknya masing-masing lembaga pendidikan menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya dalam usaha turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan hasil karya ini, semoga memberikan warna baru bagi pelaku-pelaku pendidikan untuk menggunakan kemampuan diri dalam menjalani pendidikan seumur hidup. Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini sangatlah diharapkan. DAFTAR PUSTAKA Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta RajaGrafindo Persada. Suwarno.. 1985. Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta Aksara Baru. silahkan download disini DOWNLOAD
Maknasebenarnya: Dipahat pada waktu tentara sriwijaya telah menyerang tanah jawa yang tidak takluk pada sriwijaya. Dari kutipan tersebutdapat dikenali sejumlah kata yang hingga yang kini masih biasa digunakan. Kata kata itu adalah pahat, di, yang, wala (bala) bhumi (bumi), tida (tidak), bhakti (bakti), dan ka (ke).
MAKALAH FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN DOSEN PEMBIMBING Drs BAMBANG SUCIPTO, NAMA HANIFAH GANDA UTAMI KELAS S1 PGMI IIA NIM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA STAINU KEBUMEN TAHUN AKADEMIK 2009/2010 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia, termasuk di dalamnya adalah pendidikan. Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak. Ketiga lembaga pendidikan, yaitu lembaga pendidikan keluarga, lembaga pendidikan sekolah dan lembaga pendidikan masyarakat mempunyai tanggung jawab dan peranan masing-masing dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan yaitu pendewasaan diri manusia. Oleh karena itu tugas penulis untuk memaparkan masing-masing tugas dan peranan lembaga di atas dalam proses pendidikan seumur hidup. Bila terdapat penyimpangan dalam penjelasan saya, sebelum dan sesudahnya saya mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun. B. PERMASALAHAN Dari sekian banyak uraian di atas, maka sudah tentu lembaga-lembaga pendidikan yang ada memiliki peranan, fungsi dan sumbangsih besar bagi terbentuknya individu yang dewasa, yang mandiri dan memiliki kecakapan intelektual dan emosional yang mantap. Mengenai batasan dan rumusan masalah pada makalah ini, saya mengutamakan 3 point, yaitu 1. Apakah fungsi dan peranan, serta tanggung jawab lembaga pendidikan keluarga ? 2. Apakah fungsi dan peranan, serta tanggung jawab lembaga pendidikan sekolah ? 3. Bagaimana lembaga pendidikan yang terjadi di masyarakat ? BAB II ISI FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN A. LEMBAGA PENDIDIKAN KELUARGA Sebagai transmisi pertama dan utama dalam pendidikan, keluarga memiliki tugas utama dalam peletakan dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Dikatakan pertama karena keluarga adalah tempat dimana anak pertama kali mendapat pendidikan. Sedangkan dikatakan utama karena hampir semua pendidikan awal yang diterima anak adalah dalam keluarga. Oleh karena itu, keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Lahirnya keluarga sebagai pendidikan sejak manusia itu ada. Ayah dan ibu sebagai pendidik, dan anak sebagai keluarga adalah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak dapat berkembang secara baik. 1. Fungsi dan Peranan Pendidikan Keluarga Pertama Masa Kanak-Kanak Pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan selanjutnya. Kehidupan Emosional Anak Tiga hal yang menjadi pokok dalam pembentukan emosional anak, adalah 1 Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak, misalnya dengan menuruti kemauannya, mengontrol kelakuannya, dan memberikan rasa perhatian yang lebih. 2 Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat yang menyenangkan dan selalu berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua tingkah laku kita. 3 Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak, yang diharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian anak dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari. c. Menanamkan Dasar Pendidikan Moral Seperti pepatah “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Anak akan selalu berusaha menirukan dan mencontoh perbuatan orang tuanya. Karenanya, orang tua harus mampu menjadi suri tauladan yang baik. Misalnya dengan dengan mengajarkan tutur kata dan perilaku yang baik bagi anak-anaknya. d. Memberikan Dasar Pendidikan Sosial Keluarga sebagai komunitas terkecil dalam kehidupan sosial merupakan satu tempat awal bagi anak dalam mengenal nilai-nilai sosial. Di dalam keluarga, akan terjadi contoh kecil pendidikan sosial bagi anak. Orang tua sebagai teladan, sudah semestinya memberikan contoh yang baik bagi anak-anak. Misalnya memberikan pertolongan bagi anggota keluarga yang lain, menjaga kebersihan dan keindahan dalam lingkungan sekitar. e. Peletakkan Dasar-dasar Keagamaan Masa kanak-kanak adalah masa paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan. Kehidupan keluarga yang penuh dengan suasana keagamaan akan memberikan pengaruh besar kepada anak. Kebiasaan orang tua mengucapkan salam ketika akan masuk rumah merupakan contoh langkah bijaksana dalam upaya penanaman dasar religius anak. 2. Tanggung Jawab Keluarga 1 Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak. Hubungan yang tidak didasari cinta kasih akan menimbulkan beberapa sifat negatif bagi perkembangan anak. Begitu pula, tidak cukupnya kebutuhan anak akan kasih sayang akan membuat anak selalu merasa tertekan dan ragu dalam menjalani kehidupan selanjutnya. 2 Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya. Usia anak yang masih dini akan cukup membantu orang tua dalam penanaman sikap-sikap hidup. Rasa ingin tahu anak akan menghasilkan pengetahuan yang asli dan berakar bagi anak. Keluarga harus mampu menggunakan masa ini untuk betul-betul membentuk kepribadian awal anak sebagai anggota keluarga. 3 Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan negara. Masyarakat yang sejahtera dibentuk dari keluarga-keluarga yang sejahtera pula. Keluarga merupakan awal perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, karena itu keluarga mempunyai tanggung jawab membentuk masyarakat yang sejahtera. 4 Memelihara dan membesarkan anaknya. Ikatan darah dan batin antara orang tua dan anak akan memberikan dorongan alami bagi orang tua untuk betul-betul mendidik anak menjadi apa yang mereka inginkan. 5 Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia telah dewasa akan mampu mandiri. B. LEMBAGA PENDIDIKAN SEKOLAH Akibat terbatasnya kemampuan orang tua dalam mendidik anaknya, maka dipercayakanlah tugas mengajar itu kepada orang dewasa lain yang lebih ahli dalam lembaga pendidikan formal, yaitu guru. Sekolah sebagai wahana pendidikan ini, menjadi produsen penghasil individu yang berkemampuan secara intelektual dan skill. Karenanya, sekolah perlu dirancang dan dikelola dengan baik. Karakteristik proses pendidikan di sekolah, antara lain 1 Diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenis jenjang yang memiliki hubungan hierarkis. 1. Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relatif homogen. 2. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang harus diselesaikan. 3. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum. 4. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban kebutuhan di masa yang akan datang. Sekolah lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari, oleh dan untuk masyarakat. Sekolah berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga negara. 1. Fungsi dan Peranan Sekolah Fungsi Lembaga Sekolah a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik. b. Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran. pendidikan dilakukan dalam program yang tertentu dan sistematis, juga jumlah anak didik dalam jumlah besar akan memberikan efisiensi bagi pendidikan anak dan juga bagi orang tua. d. Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat. e. Konservasi dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda. f. Transisi dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat. Peranan Lembaga Sekolah a. Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan karyawan. b. Tempat anak didik belajar mentaati peraturan sekolah. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan agama. 2. Tanggung Jawab Sekolah 1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan yang berlaku. 2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan. 3 Tanggung jawab fungsional adalah tanggung jawab profesional pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan jabatannya. 3. Sifat-Sifat Lembaga Pendidikan Sekolah 1. Tumbuh sesudah keluarga pendidikan kedua, maksudnya sekolah memikul tanggung jawab dari keluarga untuk mendidik anak-anak mereka. 2. Lembaga Pendidikan Formal, dalam arti memiliki program yang jelas, teratur dan resmi. 3. Lembaga pendidikan tidak bersifat kodrati. Maksudnya hubungan antara guru dan murid bersifat dinas, bukan sebagai hubungan darah. 4. Macam-macam Sekolah a. Ditinjau dari segi yang mengusahakan dibagi menjadi 2,yaitu 1. Sekolah negeri, yaitu sekolah yang diusahakan oleh pemerintah, baik segi fasilitas, keuangan maupun tenaga pengajar. 2. Sekolah swasta, yaitu sekolah yang diusahakan oleh badan-badan swasta. Terdiri atas 4 status yakni Disamakan, Diakui, Terdaftar dan Tercatat. b. Ditinjau dari segi tingkatan dibagi menjadi 4,yaitu 1. Pendidikan Pra Sekolah, yaitu pendidikan sebelum Sekolah Dasar. 2. Pendidikan Dasar, yaitu Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah dan SLTP/ MTs. 3. Pendidikan Menengah, yaitu SLTA & Kejuruan atau Madrasah Aliyah. 4. Pendidikan Tinggi, yaitu Akademi, Institut, Sekolah Tinggi atau Universitas. dari sifatnya dibagi menjadi 2, yaitu Umum, yaitu sekolah yang belum mempersiapkan anak dalam spesialisasi pada bidang pekerjaan tertentu. Misalnya SD, SLTP dan SLTA. Kejuruan, yakni lembaga pendidikan sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian tertentu. Misalnya SMEA, MAK, SMK dan STM. 5. Sumbangsih Khas Sekolah Sebagai Lembaga Pendidikan a. Sekolah Melaksanakan tugas mendidik maupun mengajar anak, serta memperbaiki, memperluas tingkah laku si anak didik. b. Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menerima dan memiliki kebudayaan bangsa. membantu anak didik mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan kerja. C. LEMBAGA PENDIDIKAN MASYARAKAT Masyarakat sebagai lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi seseorang. Dalam hal ini, masyarakat mempunyai peranan penting dalam upaya ikut serta menyelenggarakan pendidikan, membantu pengadaan tenaga & biaya, sarana dan prasarana dan menyediakan lapangan kerja. Karenanya, partisipasi masyarakat membantu pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa yang sangat dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut 1. Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah. 2. Peserta umumnya mereka yang tidak bersekolah atau drop out. 3. Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek. 4. Peserta tidak perlu homogen. 5. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis. 6. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus. 7. Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup. 1. Beberapa Istilah Jalur Pendidikan Luar Sekolah 1. Pendidikan Sosial, yaitu proses yang diusahakan dengan sengaja di dalam masyarakat untuk mendidik individu & lingkungan sosial, supaya bebas dan bertanggung jawab. 2. Pendidikan Masyarakat, merupakan pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa, termasuk pemuda di luar batas umur tertinggi kewajiban belajar dan dilakukan di luar lingkungan dan sistem persekolahan resmi. 3. Pendidikan Rakyat adalah tindakan-tindakan atau pengaruh yang terkadang mengenai seluruh rakyat. 4. Pendidikan Luar Sekolah adalah pendidikan yang dilakukan di luar sistem persekolahan biasa. 5. Mass Education adalah pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa di luar lingkungan sekolah. 6. Adult Education adalah pendidikan untuk orang dewasa yang mengambil umur batas tertinggi dari masa kewajiban belajar. 7. Extension Education adalah suatu bentuk dari adult education, yaitu pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah biasa, yang khusus dikelola oleh Perguruan Tinggi untuk menyahuti hasrat masyarakat yang ingin masuk dunia Universitas, misalnya Univ. Terbuka 8. Fundamental Education ialah pendidikan yang bertujuan membantu masyarakat untuk mencapai kemajuan sosial ekonomi, agar mereka dapat menempati posisi yang layak. 2. Sasaran dan Program Pendidikan Jalur Luar Sekolah 1. Para buruh dan Petani Kebanyakan berpendidikan rendah atau bahkan tidak sama sekali. Pendidikan yang diberikan adalah pendidikan yang mampu menolong meningkatkan produktifitas dengan mengajarkan keterampilan dan metode baru, yang mendidik mereka agar bisa memenuhi kewajiban sebagai warga negara dan kepala keluarga serta mampu menggunakan waktu secara efektif. 2. Para Remaja Putus Sekolah Golongan remaja yang menganggur memerlukan pendidikan yang menarik, merangsang dan relevan dengan kebutuhan hidupnya. 3. Para Pekerja yang Berketerampilan Agar mampu menghadang berbagai tantangan masa depan, maka program pendidikan yang diberikan kepada mereka hendaknya yang bersifat kejuruan dan teknik. Dengan tujuan dapat menyelamatkan mereka dari bahaya keuangan, pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki serta membuka jalan bagi mereka untuk naik ke jenjang hidup yang lebih baik. 4. Golongan Teknisi dan Profesional Mereka memegang peranan penting dalam kemajuan masyarakat. Karenanya, peran mereka harus dioptimalkan dengan memperbaharui dan menambah pengetahuan serta keterampilannya. 5. Para Pemimpin Masyarakat Termasuk di dalamnya para pemimpin politisi, agama, sosial dan sebagainya. Mereka dituntut mampu mengaplikasikan berbagai pengetahuan mereka dan berusaha untuk memperbaharui sikap dan gagasan yang sesuai dengan kemajuan dan pembangunan. 6. Anggota Masyarakat yang Sudah Tua Akibat perkembangan zaman, banyak ilmu pengetahuan yang tidak mereka dapatkan. Karena itu pendidikan merupakan kesempatan yang berharga bagi mereka. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana masing-masing mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan nasional. 1. Keluarga sebagai lingkungan pertama bertanggung jawab untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. 2. Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental. Dari individu yang cerdas, akan lahir bangsa yang cerdas yang mampu memecahkan masalahnya sendiri. 3. Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perkembangan diri setiap individu. B. SARAN DAN KRITIK Bertitik tolak dari penulisan skripsi ini, penulis merasa perlu memberikan beberapa saran sebagai berikut 1. Perlu adanya keseriusan dan kesungguhan para pendidik dalam semua tingkatan lembaga pendidikan sebagai usaha untuk pendewasaan diri yang optimal. 2. Hendaknya masing-masing lembaga pendidikan menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya dalam usaha turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. 3. Dengan hasil karya ini, semoga memberikan warna baru bagi pelaku-pelaku pendidikan untuk menggunakan kemampuan diri dalam menjalani pendidikan seumur hidup. Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini sangatlah diharapkan. DAFTAR PUSTAKA Drs. Fuad Hasan, Dasar-Dasar Kependidikan Jakarta Rineka Cipta, 1995, hal 17. Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Jakarta PT. Raja Grafindo Persada, 2003. Tim Dosen IKIP, Dasar-Dasar Pendidikan Semarang IKIP Semarang Press, 1981, hal 334. Posted in Uncategorized
Adanyalembaga pendidikan memiliki peran yang sangat besar di dalam proses sosialisasi peserta didik bersama lingkungan masyarakat. Source: terkaitpendidikan.blogspot.com. Pada postingan sebelumnya saya telah mendefinisikan pengertian pendidikan menurut para ahli. Pengertian lembaga pendidikan, pada dasarnya lembaga pendidikan adalah tata caraEbdqKK.